Meski dikenal sebagai
kawasan industri, bukan berarti segala hal di Bekasi berbau modernisasi. Salah
satu wilayah di Jawa Barat tersebut tetap memiliki kebudayaan lokal yang masih
dapat dinikmati hingga saat ini. Apa saja? Berikut tujuh kesenian tradisional
yang dapat dijumpai di Bekasi.
Yang pertama adalah Wayang Kulit
Bekasi. Pertunjukan bayangan ini memiliki latar belakang
yang hampir sama dengan wayang kulit Jawa. Tetapi bila dilihat dari segi
permainan, kesenian ini lebih cenderung mengadopsi budaya Sunda. Keunikan
wayang kulit asal Kabupaten Bekasi tersebut adalah adanya tokoh
yang mirip dengan wayang golek seperti Cepot dan Udel. Begawan Durna juga
digambarkan dengan cara berbeda yaitu dengan wajah seperti orang Arab dan
memakai topi haji.
Bekasi juga memiliki
Tari Topeng Bekasi. Kesenian ini tidak hanya menampilkan seni tari semata. Di
dalamnya juga dipentaskan seni musik, seni vokal, seni peran, serta seni
sastra. Biasanya, teater rakyat yang juga dikenal dengan istilah Topeng Bekasi tersebut
juga menyuguhkan lawakan yang bersumber dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sebagai daerah yang
berbatasan langsung dengan ibukota negara, kebudayaan Bekasi juga mendapat
pengaruh dari kultur Betawi. Maka tidak mengherankan jika di salah satu wilayah
Jawa Barat tersebut dapat dijumpai kesenian Tanjidor Bekasi.
Tanjidor di Kabupaten Bekasi mengandung unsur Parahiyangan atau Sunda
karawitan. Sedangkan tanjidor yang berkembang di Kota Bekasi lebih kental
dengan nuansa Betawi.
Bekasi juga memiliki
kesenian unik hasil perpaduan tanjidor dengan gamelan salendro yaitu Kliningan Tanji.
Dalam pertunjukan ini, penonton akan dihibur oleh lantunan suara juru kawih
alias sinden. Selain itu, ada juga penampilan tarian khas yang dinamakan japin
atau japlin.
Kesenian tradisional
khas Bekasi yang selanjutnya adalah Calung Dalengket.
Kesenian ini dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas 9
orang. Setiap anggota memainkan alat musik yang berbeda. Kesenian yang biasa
dipentaskan usai musim panen tersebut mengkombinasikan suling toleat, saron,
kedemung, nenge, rebab, serta gong. Masyarakat Bekasi kerap melombakan kesenian
tersebut. Uniknya, pemenang lomba Calung Dalengket tidak ditentukan berdasarkan
penilainan juri melainkan oleh apresiasi penonton.
Selain diwarnai oleh
kultur Betawi, Jawa, serta Sunda, kesenian Bekasi juga mendapat pengaruh dari
budaya Arab. Perpaduan kebudayaan tersebut tampak dalam pertunjukan yang
disebut samrah.
Pada pagelaran samrah penonton disuguhi musik serta tari yang khas dengan
nuansa Timur Tengah. Kesenian samrah juga mempertontonkan lakon atau teater
yang diiringi pantun.
sumber : http://jakarta.panduanwisata.id/beyond-jakarta/bekasi/7-kesenian-tradisional-bekasi/
0 komentar:
Posting Komentar